Ilustrasi Dampak BTS : Google |
Barokong Network. Sobat pembaca Barokong Network artikel kali ini kita mengulas tentang bahaya tinggal di sekitar menara bts seluler. Mungkin diantara kita saat ini berada di sekitar atau dekat dengan rumah menaranya. Sehingga artikel ini kami buat paling tidak berbagi informasi tentang dampak terhadap kesehatan yang kami rangkum dari berbagai sumber.
Riset ahli
Harvard-dilatih Dr Andrew Weil di Universitas pusat medis Arizona baru-baru ini mengamati, "Pada Januari 2008, Dewan Riset Nasional (NRC), lengan dari National Academy of Sciences dan National Academy of Engineering, mengeluarkan laporan yang mengatakan bahwa kita hanya tidak cukup tahu tentang risiko kesehatan potensial dari paparan jangka panjang terhadap energi RF dari ponsel itu sendiri, menara seluler, menara televisi, dan komponen lain dari sistem komunikasi kita. Para ilmuwan yang menyiapkan laporan menekankan, khususnya, risiko tidak diketahui kesehatan anak-anak, wanita hamil, dan janin serta pekerja yang pekerjaannya memerlukan eksposur yang tinggi untuk RF (frekuensi radio) energi . Karena begitu banyak teknologi ponsel baru dan berkembang, kami tidak memiliki data tentang konsekuensi dari 10, 20 atau 30 tahun senilai paparan energi RF mereka memancarkan, "Weil menyimpulkan. Laporan itu menyerukan untuk studi keamanan jangka panjang pada semua perangkat nirkabel termasuk ponsel, komputer, dan menara ponsel.
Sebuah laporan tahun 2006 yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menawarkan beberapa jaminan dan tidak menemukan bukti ilmiah bahwa sinyal frekuensi radio dari menara seluler menyebabkan efek kesehatan yang merugikan. Laporan ini mencatat bahwa hingga lima kali lebih dari sinyal RF dari radio FM dan televisi (daripada dari menara seluler) yang diserap oleh tubuh tanpa efek samping dikenal pada kesehatan di lebih dari 50 tahun bahwa radio dan siaran TV stasiun telah operasi.
Tapi sebuah penelitian di Australia menemukan bahwa anak-anak yang tinggal di dekat TV dan menara siaran FM, yang memancarkan radiasi mirip dengan menara sel, dikembangkan leukemia pada tiga kali tingkat anak-anak yang tinggal lebih dari tujuh mil jauhnya.
Jika Anda tinggal dalam seperempat km dari BTS atau menara, Anda mungkin berada pada risiko bahaya serius bagi kesehatan Anda, menurut sebuah penelitian di Jerman yang dikutip di www.EMF-Health.com , sebuah situs yang ditujukan untuk mengekspos bahaya yang berhubungan dengan frekuensi elektromagnetik dari menara ponsel dan sumber-sumber lain. Tingkat terkena kanker tiga kali lipat berpotensi di antara orang yang tinggal dalam jarak 400 meter dari menara ponsel atau antena.
Sebuah penelitian di Jerman menemukan mereka yang tinggal di area 100 meter terkena radiasi 100 kali tingkat normal. Sebuah studi Israel juga menemukan resiko kanker empat kali lipat antara orang yang hidup dalam 350 meter (1.148 kaki) dari pemancar-dan tujuh dari delapan korban kanker ponsel adalah perempuan. Kedua studi terfokus hanya pada orang yang pernah tinggal di alamat yang sama selama bertahun-tahun.
Penelitian lain telah menemukan bahwa tingkat radiasi yang dipancarkan dari menara ponsel dapat merusak jaringan sel dan DNA, menyebabkan keguguran, menekan fungsi kekebalan tubuh, dan menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
Artikel terkait -4 Aplikasi yang Mengontrol Aktifitas Online Anak Secara Aman
Hasil Penelitian Tentang Efek Radiasi Gelombang Radio
Dari beberapa literature hasil penelitian, ada beberapa dampak negatif yang bisa ditimbulkan akibat radiasi yang berlebihan dari ponsel dan menara BTS :
- Risiko kanker otak pada anak-anak dan remaja meningkat 400 persen akibat penggunaan ponsel. Makin muda usia pengguna, makin besar dampak yang ditimbulkan oleh radiasi ponsel.
- Bukan hanya pada anak dan remaja, pada orang dewasa radiasi ponsel juga berbahaya. Penggunaan ponsel 30 menit/hari selama 10 tahun dapat meningkatkan risiko kanker otak dan acoustic neuroma (sejenis tumor otak yang bisa menyebabkan tuli).
- Radiasi ponsel juga berbahaya bagi kesuburan pria. Menurut penelitian, penggunaan ponsel yang berlebihan bisa menurunkan jumlah sperma hingga 30 persen.
- Frekuensi radio pada ponsel bisa menyebabkan perubahan pada DNA manusia dan membentuk radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas merupakan karsinogen atau senyawa yang dapat memicu kanker.
- Frekuensi radio pada ponsel juga mempengaruhi kinerja alat-alat penunjang kehidupan (live saving gadget) seperti alat pacu jantung. Akibatnya bisa meningkatkan risiko kematian mendadak.
- Sebuah penelitian membuktikan produksi homon stres kortisol meningkat pada penggunaan ponsel dalam durasi yang panjang. Peningkatan kadar stres merupakan salah satu bentuk respons penolakan tubuh terhadap hal-hal yang membahayakan kesehatan.
- Medan elektromagnet di sekitar menara BTS dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya tubuh lebih sering mengalami reaksi alergi seperti ruam dan gatal-gatal.
- Penggunaan ponsel lebih dari 30 menit/hari selama 4 tahun bisa memicu hilang pendengaran (tuli). Radiasi ponsel yang terus menerus bisa memicu tinnitus (telinga berdenging) dan kerusakan sel rambut yang merupakan sensor audio pada organ pendengaran.
- Akibat pemakaian ponsel yang berlebihan, frekuensi radio yang digunakan (900 MHz, 1800 MHz and 2450 MHz) dapat meningkatkan temperatur di lapisan mata sehingga memicu kerusakan kornea.
- Emisi dan radiasi ponsel bisa menurunkan kekebalan tubuh karena mengurangi produksi melatonin. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan tulang dan persendian serta memicu rematik.
- Risiko kanker di kelenjar air ludah meningkat akibat penggunaan ponsel secara berlebihan.
- Medan magnetik di sekitar ponsel yang menyala bisa memicu kerusakan sistem syaraf yang berdampak pada gangguan tidur. Dalam jangka panjang kerusakan itu dapat mempercepat kepikunan.
- Medan elektromagnetik di sekitar BTS juga berdampak pada lingkungan hidup. Burung dan lebah menjadi sering mengalami disorientasi atau kehilangan arah sehingga mudah stres karena tidak bisa menemukan arah pulang menuju ke sarang.
Ilustrasi BTS dan Manusia
Pencegahan Efek Radiasi
Ada empat upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pancaran radiasi elektromagnetik yaitu:
- Meminimalkan waktu pancaran, misalnya dengan tidak menggunakan handphone kalau tidak perlu sekali, sebisa mungkin memanfaatkan layanan SMS dibanding telephone, tidak mendekatkan handphone ke telinga sebelum panggilan tersambung, persingkat percakapan, dan tidak menggunakan handphone sewaktu sinyal lemah.
- Memaksimalkan jarak dari sumber radiasi misalnya dengan menjauhkan handphone dari kepala, menggunakan headset atau handsfree seefektif mungkin, dan tidak menyimpan handphone di saku celana pada saat handphone dalam kondisi on.
- Mengurangi radiasi itu sendiri, ditempuh dengan memilih handphone dengan level SAR (Spesific Absorption Rate) yang rendah. Level SAR ini biasanya dicantumkan dalam buku manual. ICNIRP (International Commission on Non-Ionizing Radiation Protection) memberikan batas maksimal sebesar 2,0 W/kg. Sekedar contoh, handphone Esia seri Fu memiliki level SAR 1,18 W/kg, sedangkan Nokia seri N70 levelnya 0,95 W/kg. Atau dengan meminimalisir pemakaian handphone di ruang tertutup dengan bahan logam atau baja, misalnya di dalam mobil.
- Mengkonsumsi Antioksidan, radikal bebas bisa memicu terbentuknya kanker, melalui sifatnya yang dapat menyebabkan kerusakan DNA. Antioksidan bisa berupa mineral (mangan, seng, tembaga, selenium), beta karoten, vitamin C dan vitamin E dari sayuran dan buah segar bersifat oposisi dengan radiasi elektromagnetik dan juga asam dari softdrinks.
Artikel terkait -Menguak Kebiasaan Pengguna Ponsel di Indonesia