Teknoiot.com - Fenomena dukungan masyarakat terhadap sosok bakal capres Anies Baswedan dinilai berbeda dengan saat awal pencalonan Joko Widodo sebagai capres 2014 silam.
Dukungan terhadap Anies yang mulai menyebar di beberapa daerah terlihat lebih alami. Hal berbeda dialami Jokowi yang lebih banyak diisi dengan pencitraan.
"Kalau dilihat dari sisi sambutan di berbagai daerah, Anies lebih unggul karena terbebas dari beban jabatan. Mantan Rektor Paramadina itu dapat bergerak lincah sesuai agenda sosialisasi. Ini artinya Anies mencoba taat aturan," ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (18/11).
Bahkan dari kacamata Muslim, di era Jokowi, kegiatan kampanye pilpres juga terkesan memanfaatkan jabatan sebelumnya, yakni sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Hal seperti ini jelas langgar aturan. Capres harus terbebas dari segala jabatan. Capres harusnya jadi tauladan sebagai taat aturan, bukan tabrak aturan," kata Muslim.
"Anies effect beda dengan Jokowi effect. Anies berkualitas karena taat aturan dan bukan pencitraan murahan. Berbanding terbalik dengan Jokowi effect saat itu, media mainstream diborong," tandas Muslim.
Dukungan terhadap Anies yang mulai menyebar di beberapa daerah terlihat lebih alami. Hal berbeda dialami Jokowi yang lebih banyak diisi dengan pencitraan.
Instagram/aniesbaswedan |
"Kalau dilihat dari sisi sambutan di berbagai daerah, Anies lebih unggul karena terbebas dari beban jabatan. Mantan Rektor Paramadina itu dapat bergerak lincah sesuai agenda sosialisasi. Ini artinya Anies mencoba taat aturan," ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (18/11).
Bahkan dari kacamata Muslim, di era Jokowi, kegiatan kampanye pilpres juga terkesan memanfaatkan jabatan sebelumnya, yakni sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Hal seperti ini jelas langgar aturan. Capres harus terbebas dari segala jabatan. Capres harusnya jadi tauladan sebagai taat aturan, bukan tabrak aturan," kata Muslim.
"Anies effect beda dengan Jokowi effect. Anies berkualitas karena taat aturan dan bukan pencitraan murahan. Berbanding terbalik dengan Jokowi effect saat itu, media mainstream diborong," tandas Muslim.
Ref: RMOL