Teknoiot.com - Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang Partai Demokrat Syahrial Nasution mengatakan, pihaknya dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak mungkin lepas dari calon presiden (capres) yang dideklarasikan oleh Partai Nasdem, yakni Anies Baswedan.
Sebab, Demokrat dan PKS adalah simbol perubahan sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat di tahun 2014.
“Partai Demokrat dan PKS adalah simbol perubahan sejak Presiden Jokowi memimpin sejak 2014, sehinga meski sudah dideklarasikan sebagai bakal calon presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan, tidak mungkin bisa lepas dari Demokrat dan PKS,” ujar Syahrial dalam keterangannya, Kamis (17/11/2022).
Syahrial menyampaikan, platform sebagai agen perubahan dan perbaikan yang dibawa Anies hanya mungkin terwujud jika bersama-sama Demokrat dan PKS.
Jika berselancar sendiri, apalagi bersekutu dengan status quo, kata Syahrial, misi sebagai agen perubahan dan perbaikan menjadi tidak sinkron.
Bahkan, bisa saja menciptakan keraguan dan kebingungan.
“Menurut saya, Ketua Umum Partai Nasdem Pak Surya Paloh sudah berkorban cukup besar dengan mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres 2024,” kata dia.
“Dan secara intensif bersama Demokrat dan PKS menciptakan format koalisi terbaik untuk pilihan rakyat,” ujar Syahrial.
Maka dari itu, Syahrial menilai, apabila format dan komunikasi koalisi yang sudah dirancang antara Nasdem, Demokrat, dan PKS diganggu, dampaknya akan buruk di tingkatan akar rumput.
Dia meminta agar Anies tidak tiba-tiba dianggap bakal berpasangan dengan tokoh tertentu setelah bertemu.
“Jangan karena Anies sedang bertemu dengan Luhut Panjaitan, lantas diamplifikasi bahwa Anies-Luhut cocok dipasangkan. Atau karena Anies ketemu Gibran, lantas diorkestrasi bahwa Anies-Gibran bisa jadi alternatif,” kata dia.
Menurut Syahrial, kegenitan politik seperti itu lambat laun bisa menimbulkan ketidakpercayaan di kalangan masyarakat.
Adapun Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan yang merupakan eks Gubernur DKI Jakarta sebagai calon presiden (capres) 2024.
Nasdem pun menjajaki Koalisi Perubahan bersama Demokrat dan PKS. Kini, mereka tengah mencari sosok cawapres yang tepat untuk mendampingi Anies di Pilpres 2024.
Sebab, Demokrat dan PKS adalah simbol perubahan sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat di tahun 2014.
“Partai Demokrat dan PKS adalah simbol perubahan sejak Presiden Jokowi memimpin sejak 2014, sehinga meski sudah dideklarasikan sebagai bakal calon presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan, tidak mungkin bisa lepas dari Demokrat dan PKS,” ujar Syahrial dalam keterangannya, Kamis (17/11/2022).
Syahrial menyampaikan, platform sebagai agen perubahan dan perbaikan yang dibawa Anies hanya mungkin terwujud jika bersama-sama Demokrat dan PKS.
Sumber: kompas |
Jika berselancar sendiri, apalagi bersekutu dengan status quo, kata Syahrial, misi sebagai agen perubahan dan perbaikan menjadi tidak sinkron.
Bahkan, bisa saja menciptakan keraguan dan kebingungan.
“Menurut saya, Ketua Umum Partai Nasdem Pak Surya Paloh sudah berkorban cukup besar dengan mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres 2024,” kata dia.
“Dan secara intensif bersama Demokrat dan PKS menciptakan format koalisi terbaik untuk pilihan rakyat,” ujar Syahrial.
Maka dari itu, Syahrial menilai, apabila format dan komunikasi koalisi yang sudah dirancang antara Nasdem, Demokrat, dan PKS diganggu, dampaknya akan buruk di tingkatan akar rumput.
Dia meminta agar Anies tidak tiba-tiba dianggap bakal berpasangan dengan tokoh tertentu setelah bertemu.
“Jangan karena Anies sedang bertemu dengan Luhut Panjaitan, lantas diamplifikasi bahwa Anies-Luhut cocok dipasangkan. Atau karena Anies ketemu Gibran, lantas diorkestrasi bahwa Anies-Gibran bisa jadi alternatif,” kata dia.
Menurut Syahrial, kegenitan politik seperti itu lambat laun bisa menimbulkan ketidakpercayaan di kalangan masyarakat.
Adapun Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan yang merupakan eks Gubernur DKI Jakarta sebagai calon presiden (capres) 2024.
Nasdem pun menjajaki Koalisi Perubahan bersama Demokrat dan PKS. Kini, mereka tengah mencari sosok cawapres yang tepat untuk mendampingi Anies di Pilpres 2024.
Ref: Kompas